-->
I'm joko purnomo./Cybersecurity Specialist/

I'm joko purnomo./Cybersecurity Specialist/

Hi! My name is Joko Purnomo. I am a Cybersecurity Specialist. I work to design, improve, and install for integrated system (people, material, information, equipment, and energy). Skilled in Cybereason, Group IB, IBM QRadar, and Wazuh to specify, predict, and evaluate optimal system build.

Kunjungi profil

ABOUT ME

Resume

Personal info

Personal info

2

years of experience

3

completed projects

4

Happy customers

1

awards won


My Skills

88%
html
90%
JavaScript
98%
CSS3
68%
React
71%
Java
80%
EDR
75%
SIEM
71%
Ethical Hacking

Certification & Education

  • EC-Council Certified Incident Handler
    2025 - 2028
    EC-Council Certified Incident Handler

    Plan, Record, Triage, Notify, and Contain.

  • Digital Forensics Essentials (DFE) v1
    2023 - 2026
    Digital Forensics Essentials (DFE) v1

    Essential Practices, Principles, and Methodologies.

  • AWS Solution Architect - Associate
    2023 - 2026
    AWS Solution Architect - Associate

    Operational Excellence, Security, Reliability, Performance Efficiency, Cost Optimization, Sustainability.

  • Enigma Camp
    2024
    Enigma Camp

    Java Programming

  • Purwadhika Digital Technology School
    2021
    Purwadhika Digital Technology School

    Fullstack Web Development

  • Institut Teknologi Indonesia
    2013 - 2017
    Institut Teknologi Indonesia

    Industrial Engineering

my portfolio

Works

get in touch

Contact

Contact Details

Feel free to get in touch with us. we always open to discussing new projects, creative ideas or opportunities to be part of your visions.

my products

Product

Cari Blog Ini

Ergonomi User Interface

Ergonomi adalah cabang ilmu sains yang mempelajari tentang kemampuan dan kelemahan manusia hingga dapat belajar menerapkan perbaikan interaksi manusia dengan produk, sistem, dan lingkungan. Agar kondisi manusia dapat menyesuaikan dengan objek yang berinteraksi maka diperlukan penyesuaian. Penyesuaian paling dasar adalah ukuran anatomi dari manusia. Sayangnya setiap manusia memiliki anatomi yang berbeda-beda. Perbedaan ini akan sangat terlihat jika asal manusia itu dari benua yang berbeda misalnya. Untuk mengatasi perbedaan itu dibuat pengukuran anatomi sampel manusia dari titik daerah tertentu. Pengukuran itu disebut dengan antropometri. Setelah ukuran dari objek disesuaikan dengan anatomi manusia maka diperlukan pemahaman lebih tentang bagaimana organ dari manusia merespon interaksi tersebut. Untuk mengetahui respon organ manusia tersebut maka diperlukan biomekanika.

Penerapan sederhana dari ilmu ergonomi adalah kursi. Bagian-bagian kursi yang diberikan busa, sandaran, dan roda adalah bagian dari penerapan ergonomi. Dengan adanya penerapan ilmu ergonomi diharapkan sumber bahaya yang ada dari kursi tersebut akan tereliminasi. Penerapan lain ada pada kursi pesawat terbang misalnya. Bahkan, desain dari sebuah website serta smartphone akan menggunakan prinsip ilmu ergonomi karena kenyamanan pelanggan adalah prioritas dalam persaingan bisnis. Sebelum adanya ilmu ergonomi, produk yang dihasilkan oleh produsen lebih mengutamakan fungsionalitas dibandingkan kombinasi antara fungsionalitas dan estetika.

sumber: https://pixabay.com/id/vectors/antarmuka-pengguna-android-1655006/

Untuk mendapatkan praktek terbaik dari sebuah perancangan, ergonomi menggunakan data dan teknik dari beberapa disiplin, yaitu:

  • Antropometri: ukuran tubuh, bentuk tubuh; populasi dan variasi
  • Biomekanika: otot, hati, dorongan, kekuatan
  • Fisika Lingkungan: kebisingan, pencahayaan, panas, dingin, radiasi, vibrasi sistem tubuh (pendengaran, penglihatan, sensasi)
  • Psikologi Terapan: keahlian, pembelajaran, kegagalan, perbedaan
  • Psikologi Sosial: kelompok, komunikasi, pembelajaran, kebiasaan

Praktek di atas akan mengarahkan perancang untuk membuat user interface sesuai client. Bisa dikatakan ini bersifat client center. Kelebihan pendekatan ergonomi memang akan membuat client puas. Sedangkan kekurangannya adalah kurang memperhatikan kepuasan dari perancang itu sendiri. Sebab adakalanya perancang memiliki imajinasi tersendiri atas rancangannya, namun karena adanya ergonomi maka inovasi menjadi agak terhambat. Ada 12 contoh area yang perlu diperhatikan untuk menerapkan praktek terbaik ergonomi pada website, yaitu:

  1. Slogan
    • Gunakan kata yang sederhana dan jernih untuk mendeskripsikan penjualan
  2. Simplicity
    • Gunakan halaman putih untuk menyorot konten
  3. Readability of the page
    • Prioritaskan elemen informasi mudah diakses
  4. Readability of the text
    • Jangan gunakan paragraf besar yang tak terbaca
  5. Color Contrast
    • Pilih palet warna dan buat kontras antarelemen
  6. Action Button
    • Jangan ubah lokasi tombol, cukup berikan sedikit modifikasi
  7. Simplicity of Navigation
    • Gunakan menu yang sederhana di atas halaman
  8. Mobile Responsive
    • Jangan lupa bahwa banyak pengguna berpikir tentang mobile responsive
  9. Fast Loading
    • Buat halaman dimuat secepat mungkin di semua media
  10. Simplified Forms
    • Buat formulir yang sederhana karena mungkin saja itu sering tidak digunakan
  11. Search Field
    • Tambahkan kolom pencarian untuk membantu client mencari informasi
  12. 404 Error Page
    • Coba alihkan ke website lain jika terjadi kegagalan

User interface adalah area yang bersentuhan langsung dengan client. Pada sisi yang lain client akan betah berlama-lama di website karena adanya kenyamanan. Namun, perlu diingat bahwa tujuan pembuatan website adalah transaksi dan bukan client yang berlama-lama tanpa transaksi. Akan tetapi website yang berhasil digunakan untuk bertransaksi namun tidak enak dipandang client juga akan mendorong hilangnya transaksi di masa yang akan datang. Artinya diperlukan keseimbangan antara estetika dan fungsionalitas.




ref:
ergonomics.com
snoweb.io

Seven DevOps Tools

Manufaktur mengenal seven tools yang biasa digunakan untuk meningkatkan kualitas, yaitu check sheet, paretto diagram, cause-effect diagram, histogram, control chart, scatter diagram, dan stratification. Lembar periksa digunakan untuk memastikan bahwa proses berjalan sesuai apa yang dituliskan. Setelah proses berjalan sesuai apa yang dituliskan maka akan muncul masalah kualitas yang terjadi. Tidak semua masalah yang akan diselesaikan karena akan memakan waktu, sehingga diperlukan diagram paretto untuk memilih masalah yang memenuhi 80% secara dominan. Setelah masalah didapatkan maka digunakan cause-effect diagram untuk mencari akar dari masalah tersebut. Jika akar masalah dapat ditemukan maka kemungkinan masalah tidak akan berulang menjadi besar. Setelah akar dari masalah ditemukan maka masalah tersebut diteliti menurut distribusi normal melalui histogram. Dengan histogram maka akan lebih mudah untuk menetapkan keputusan. 

Setelah keputusan diimplementasikan maka proses di pantau melalui control chart atau peta kendali. Secara sederhana peta kendali memiliki batas atas dan batas bawah. Suatu proses dikatakan tidak terkendali jika melewati batas baik batas bawah maupun batas atas. Terjadinya proses yang diluar kendali ini memiliki banyak faktor, lalu faktor ini diterjemahkan ke dalam diagram tebar atau scatter diagram. Tujuan dari scatter diagram adalah melihat hubungan antarvariabel. Sampai ditemukan berbagai hubungan atau faktor yang mempengaruhi proses maka dibuat stratifikasi data, yaitu pembagian dan pengelompokan data ke kategori yang lebih detail. Dengan data yang lebih detail akan membuat kemungkinan proses dalam kendali secara statistik akan berpeluang besar.

sumber: https://pixabay.com/id/photos/kunci-lokakarya-mekanik-alat-1380134/

Tidak hanya di manufaktur di teknologi informasi juga ada alat-alat yang digunakan demi tercapainya informasi yang diharapkan. Terutama pada sisi developer dan operations. Ada 7 area penting untuk seorang DevOps, yaitu:

  1. Platform Communication
    • Perangkat ini digunakan untuk berkomunikasi antara developer dan operations. Contohnya adalah Slack, Microsoft Teams, Workplace, dan Cisco Webex Teams.
  2. Cloud Computing
    • Infrastruktur untuk menjalankan teknologi informasi seperti server, storage, dan database. Contohnya adalah AWS, Alibaba Cloud, dan Yandex Cloud.
  3. Integrated Development Environment
    • Lingkungan yang digunakan untuk menuliskan kode bahasa pemrograman seperti JavaScript dan Python. Contohnya adalah Visual Studio Code dengan fitur live share.
  4. Code Commit-Build-Test-Release-Deploy
    • Setelah kode dibuat maka akan dimasukkan ke dalam sebuah repository atau version system control, ini disebut code commit, contohnya adalah GitHub dan GitLab. Setelah kode lengkap maka kode dibangun, ini disebut code build, contohnya adalah jenkins dan travis. Setelah dibangun kode akan diuji, ini disebut code test, contohnya gremlin dan testable. Jika code berhasil lolos pengujian maka kode siap dirilis dan diberi nomor versi, ini disebut code release, contohnya docker dan jfrog. Akhirnya kode akan disampaikan ke client, ini disebut code deploy, contohnya heroku dan netlify.
  5. Monitoring
    • Kode yang berhasil disebarkan di production atau sampai ke client perlu dipantau lebih lanjut agar jika terjadi kesalahan dapat diperbaiki sesegera mungkin. Alat yang memungkinkan untuk monitoring adalah promotheus dan dynatrace.
  6. Infrastructure as a Code
    • Cloud computing menyediakan infrastruktur namun perlu dilakukan konfigurasi secara manual yang seringkali menghabiskan banyak waktu. Dengan adanya infrastructure as a code akan memudahkan menyiapkan infrastruktur cloud computing lebih cepat dan dapat berulang. Contoh alatnya adalah terraform dan AWS CloudFormation.
  7. Microservice
    • Dengan microservice sebuah aplikasi akan terpisah menurut komponen tertentu. Hal ini memungkinkan ketika satu komponen mengalami kegagalan tidak akan berpengaruh pada komponen lain. Microservice dapat dibuat dengan container atau serverless. Contoh alat container adalah kubernetes dan openshift, sedangkan contoh alat serverless adalah serverless dan openfaas.

Dari beragam alat atau tools tersebut ada 7 alat yang direkomendasikan, yaitu Slack, AWS, Visual Studio Code, GitHub, Promotheus, Terraform, dan Kubernetes. Perhatikan secara sederhana penjelasan 7 alat DevOps:

  1. Slack

    • sumber: https://pixabay.com/id/photos/kendur-gedung-perkantoran-7503561/
      Slack merupakan platform untuk berkolaborasi antara developer dan operations. Slack ditulis dengan bahasa JavaScript. Pendirinya adalah Stewart Butterfield, Eric Costello, Cal Henderson, dan Serguei Mourachov. Halaman lengkapnya ada di https://www.slack.com.
  2. Amazon Web Service

    • sumber: https://pixabay.com/id/photos/laptop-meja-kantor-ruang-kerja-6332546/
      Amazon Web Service merupakan cloud provider terbesar saat ini dengan layanan yang paling lengkap dibandingkan kompetitor seperti Alibaba Cloud dan Yandex Cloud.
  3. Visual Studio Code

    • sumber: https://pixabay.com/id/photos/kode-sumber-pemrograman-web-5421210/
      Visual Studio Code dibuat oleh Microsoft dan sudah cukup familiar bagi setiap developer. Kemudahan untuk berintegrasi dengan perangkat lain membuatnya lebih unggul. Dengan Visual Studio Code, kode yang dibuat dapat dikoreksi dengan tambahan plugin.
  4. GitHub

    • sumber: https://pixabay.com/id/photos/github-jaringan-sosial-ikon-logo-6648895/
      Platform berlogo kucing yang digunakan untuk menyimpan code di repository atau versioning control. Perubahan kode akan tercatat.
  5. Promotheus

    • sumber: https://pixabay.com/id/photos/cocok-api-merokok-batang-korek-api-20237/
      Promoteus digunakan untuk pemantauan infrastruktur. Promoteus direkomendasikan karena memiliki fitur yang cukup untuk memantau.
  6. Terraform

    • sumber: https://pixabay.com/id/photos/surat-surat-nomor-struktur-violet-105257/
      Dengan Terraform infrastruktur yang ada di Cloud Computing dapat dibuat cukup dengan membuat sebuah kode berformat JSON atau YAML.
  7. Kubernetes

    • sumber: https://pixabay.com/id/photos/vintage-kemudi-kolonel-4230648/
      Kubernetes digunakan untuk orkestrasi dari banyak container. Dengan menggunakan container maka dimungkinkan membuat aplikasi yang bersifat loosely coupled atau tidak saling bergantung antarkomponen.

Ketujuh area dan ketujuh alat tersebut masih bersifat sederhana dari penerapan DevOps.




ref:
ipqi.org
https://roadmap.sh/devops/

Seven Waste Pada Infrastruktur Teknologi Informasi

Manufaktur adalah salah satu cabang industri yang melakukan suatu operasi untuk mengubah bahan baku menjadi bahan jadi. Di dalam operasi tersebut jika diamati secara jeli akan terdapat pemborosan atau waste. Pemborosan adalah suatu kegiatan yang tidak menghasilkan nilai tambah terhadap produk yang hendak dibuat. Asumsi dasar yang dibuat dalam kegiatan manufaktur apabila suatu proses tidak menghasilkan nilai tambah maka sebisa mungkin dihilangkan. Sebelum melakukan penghilangan tersebut maka perlu diidentifikasi jenis pemborosan tersebut. Akronim TIMWOOD adalah salah satu cara untuk mempermudah mengingat jenis pemborosan. Pemborosan tidak hanya terjadi dalam cakupan manufaktur tetapi juga terjadi pada infrastruktur teknologi informasi

sumber: https://pixabay.com/id/photos/usb-kartu-memori-cd-data-kilatan-932180/

[T]ransportation

Di dalam sebuah pabrik tempat penyimpanan bahan baku dan bahan jadi akan berbeda. Saat memindahkan bahan baku menuju area proses dan memindahkan bahan jadi menuju area penyimpanan akan terjadi sebuah proses angkut. Pada prinsipnya antara area penyimpanan bahan baku, area proses, dan area penyimpanan bahan jadi harus sedekat mungkin. Apabila ditemukan jarak yang sebetulnya bisa lebih dekat maka disana terdapat pemborosan. Dalam infrastruktur teknologi informasi lokasi server diletakkan di area yang paling dekat menjangangkau client. Jika client banyak terdapat di benua Amerika maka pilih lokasi server di region Amerika, jangan letakkan server di region Afrika misalnya. Kasus transportation:

  • Lokasi Server

[I]nventory

Kata inventori merujuk pada penyimpanan secara umum, baik itu bahan baku maupun bahan jadi. Sistem penyimpanan yang baik ditandai tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit berdasarkan barang yang disimpan. Jika terlalu luas maka akan ada pemborosan karena setiap satuan luas tersebut ada biaya seperti pajak, perawatan, dan sewa. Sebaliknya jika terlalu sempit maka akan terjadi pemborosan efek domino seperti bahan saling bergesekan sehingga menjadi cacat, dan proses pengambilan yang sulit sehingga butuh waktu tunggu lebih lama. Pada infrastruktur teknologi informasi, inventory mengarah pada storage dan database. Perbedaan antara keduanya adalah bahwa database memiliki engine sedangkan storage tidak. Database sendiri ada 2 tipe, yaitu SQL dan not only SQL. Pemilihan ini berdasarkan kasus. Pada dasarnya database bertipe not only SQL lebih mahal sehingga perlu perhitungan yang matang untuk menerapkannya. Sedangkan storage ada 3 tipe, yaitu block storage (raw storage), file storage (data block managed by a file (serving) system), dan object storage (encapsulate the data). Kasus inventory:

  • Pemilihan Database
  • Pemilihan Storage
    • Two copies on one site designed for 99.99% durability
    • Copies on two site designed for 99.999% durability
    • Copies in three AZ designed for 99.999999999% durability
  • Mengakses Amazon S3 tidak melalui internet tetapi bisa langsung melalui S3 gateway endpoint

[M]otion

Setiap operator di dalam proses produksi akan melakukan gerakan. Gerakan yang berlebihan akan berpotensi menjadi pemborosan. Terdapat tujuh belas gerakan dasar [Gilberth], yaitu: mencari, memilih, memegang, menjangkau, membawa, memegang untuk memakai, melepas, mengarahkan, mengarahkan sementara, pemeriksaan, perakitan, lepas rakit, memakai, kelambatan yang tidak terhindarkan, kelambatan yang dapat dihindarkan, merencanakan, dan istirahat untuk menghilangkan kelelahan. Dari ketujuh belas gerakan dasar tersebut dapat diidentifikasi pemborosan yang mungkin terjadi. Metode yang digunakan biasanya adalah peta tangan kanan-tangan kiri (PTKTK). Dalam infrastruktur teknologi informasi telah berkembang teknologi komputasi awan yang membuat operator tidak perlu lagi memasang secara manual kebutuhan seperti server. Namun, operator akan dibuat lebih sibuk untuk menggeser mouse dan mengetik keyboard. Pergerakan ini dapat dieliminasi dengan penerapan automasi. Penggunaan template yang memungkinkan adanya Infrastructure as a Code juga mengurangi pemborosan pada pergerakan operator sehingga operator bisa lebih fokus pada bisnis. Kasus motion:

  • Menggunakan Cloud Computing

[W]aiting

Pemborosan menunggu biasa terjadi karena ada proses yang bersifat macet. Kemacetan atau bottleneck terjadi karena ada ketidakseimbangan waktu dari sebuah rangkaian proses. Metode yang digunakan biasanya adalah line balancing. Infrastruktur teknologi informasi tidak akan berjalan 100% tanpa kegagalan. Seperti Werner Vogels mengatakan, "Everything fails, all the time". Namun menunggu kegagalan yang terjadi tetap tidak diinginkan oleh client. Secara sederhana untuk menghindari penungguan yang terlalu lama bisa dilakukan sistem failover pada server. Kasus waiting:

  • Menggunakan 2 server di zona berbeda
  • Pemilihan tipe instance:
    • General purpose
    • Compute optimized
    • Memory optimized
    • Accelerated computing
    • Storage optimized
  • Pemilihan ukuran instance
    • 8xlarge
    • 4xlarge
    • 2xlarge
    • xlarge

[O]ver-processing

Sebuah bahan mentah akan melewati proses-proses. Adakalanya beberapa proses itu ternyata bisa dijadikan satu. Penggabungan beberapa proses menjadi satu perlu memperhatikan efek lain. Alat untuk mendeteksinya dapat digunakan peta proses seperti peta proses operasi dan/atau peta proses alir. Dalam infrastruktur teknologi informasi terjadi proses yang berlebihan pada teknologi yang mengandalkan server, mulai dari patching OS, hingga banyak konfigurasi. Hal ini bisa diminimalkan dengan penerapan teknologi serverless. Kasus over-processing:

  • Menggunakan teknologi serverless

[O]ver-production

Produksi yang dilakukan harus mengikuti jadwal induk produksi. Tidak boleh lebih dan kurang. Kelebihan menandakan adanya pemborosan sedangkan kekurangan menandakan adanya masalah di tempat lain. Produksi yang berlebihan bisa disebabkan kelebihan bahan dan/atau ada proses yang menyebabkan penggunaan bahan menjadi lebih sedikit. Penyebabnya dapat ditemukan dengan bantuan diagram sebab-akibat. Infrastruktur teknologi informasi harus bisa dilakukan sesuai kebutuhan, jangan membuat server berlebihan dari yang dibutuhkan, tetapi juga jangan sampai kurang. Dengan cloud computing dimungkinkan secara otomatis menambahkan dan mengurangkan server sesuai kebutuhan. Kasus over-production:

  • Auto Scaling Server

[D]efect

Kecacatan terjadi akibat adanya mal-proses. Faktor utamanya ada tiga yaitu manusia, alat, dan bahan. Kecacatan akan selalu ada dalam output sebuah proses. Alat untuk mengidentifikasi biasanya menggunakan peta kendali. Pada infrastruktur teknologi informasi akan terjadi pertukaran paket-paket informasi. Paket tersebut mungkin memiliki celah yang dapat dieksploitasi oleh hacker. Celah ini dapat dikatakan kecacatan yang perlu diperbaiki agar tidak terjadi informasi yang bias. Selain itu mungkin adanya serangan siber seperti denial of service atau distributed denial of service yaitu client palsu yang terus mengakses infrastruktur padahal tidak melakukan transaksi. Kasus defect:

  • Cyber attack

Seven waste dikenal pada lingkungan manufaktur, namun seven waste dapat diterapkan pula di lingkungan lain. Hal ini terjadi karena ada kesamaan, yaitu adanya kegiatan input, proses, dan output. Selama ada input, proses, dan output maka seven waste masih dimungkinkan untuk diterapkan.




ref:
pqm.co.id

Jokourno

Jokourno is focus for providing efficient and fair solutions for all

Dasar Arsitektur Teknologi Informasi

Dahulu untuk seseorang bertemu dengan keluarganya di tempat yang jauh maka diperlukan perjalanan yang panjang, bahkan melewati lautan dan padang pasir. Selanjutnya ada kemudahan karena munculnya teknologi seperti kendaraan bermotor dan pesawat. Namun itu semua masih membutuhkan waktu yang seringkali menjadi penghambat. Dewasa ini dengan perkembangan teknologi informasi seseorang dapat langsung bertukar informasi secara real-time melalui video conference. Dengan adanya kemajuan tersebut membuat setiap perkumpulan berlomba-lomba membuat sistem teknologi informasi yang memanjakan pelanggannya. Sayangnya terkadang pembuatan sistem teknologi informasi tersebut mengabaikan arsitektur yang dipersyaratkan. sumber: https://pixabay.com/illustrations/video-conference-webinar-5352757/ Untuk membuat sistem informasi yang baik diperlukan pemahaman setidaknya 2 hal yaitu software dan hardware. Keduanya tentu saja memiliki arsitektur tersendiri seperti object oriented programming, functional progr...

Perancangan Machine Learning

Pemrograman dibuat untuk menyelesaikan permasalahan. Dalam pemrograman konvensional akan dibuat deretan kode yang memecah masalah tersebut menjadi solusi yang lebih kecil. Sayangnya ketika masalah itu begitu kompleks maka deretan kode yang diperlukan akan sangat banyak. Pada kondisi inilah machine learning dimungkinkan sebagai solusi. Alih-alih membuat deretan kode yang sangat banyak dari suatu permasalahan konteks, machine learning akan membuat penyelesaian lebih sederhana. Tipe machine learning sendiri ada 4, yaitu supervised, unsupervised, semi-supervised, dan reinforcement. Pada tipe reinforcement, mesin menggunakan teknik pengambilan keputusan terbaik, secara berurutan, untuk memaksimalkan ukuran sukses kehidupan nyata. Ada 4 komponen utama pada mesin tipe reinforcement, yaitu action, agent, environment, dan rewards. Semua itu menggambarkan Marcove Decision Process (MDP). sumber: https://magnitt.com/news/world%E2%80%99s-most-valuable-resource-no-longer-oil-data-21035 Sebagaimana d...

Minuman Cayenne Pepper

source: https://favpng.com/png_view/chilli-with-chicken-cayenne-pepper-chili-pepper-peppers-food-bell-pepper-png/xiXNdS3r Cayenne pepper (Capsicum annuum) adalah jenis cabai yang berasal dari keluarga solanaceae, yang dikenal dengan rasa pedasnya yang kuat. Cabai ini biasanya digunakan sebagai bahan bumbu dalam masakan untuk memberikan rasa pedas dan sedikit rasa manis. Cayenne pepper memiliki bentuk panjang dan tipis dengan warna merah cerah saat matang, namun pada umumnya dapat ditemukan dalam bentuk bubuk yang lebih praktis digunakan dalam masakan sehari-hari. Cayenne pepper mengandung senyawa aktif yang disebut capsaicin, yang memberikan rasa pedas dan memiliki berbagai manfaat kesehatan. Capsaicin diketahui dapat merangsang metabolisme, meningkatkan pembakaran lemak, serta memiliki sifat antiinflamasi dan analgesik. Oleh karena itu, cayenne pepper sering digunakan dalam pengobatan tradisional untuk membantu mengatasi masalah pencernaan, meredakan nyeri otot, dan meningkatkan p...